Rasa haru, gembira dan bangga mewarnai kisah sukses Paskibraka Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 dalam mengibarkan replika Sang Saka Merah Putih saat upacara memperingati Hut ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia. Gor Singa Harau menjadi saksi dari cucur keringat dan perjuangan mereka dari awal memasuki karantina hingga pulang ke rumah orang tua dengan membawa kebanggan.
Namun dibalik semua cerita hebat hari itu, Rabu sore 17 Agustus 2016, pada pukul 17.00 terdapat kisah hebat lainnya yang patut kita apresiasi. Tepatnya pada waktu upacara penurunan Bendera replika Sang Saka Merah Putih. Sore itu hujan tak henti-hentinya membasahi bumi, sedangkan upacara penurunan tetap harus dilaksanakan. Dari balik lensa kamera yang dirintiki butir hujan terlihat cucuran air hujan membasahi seluruh peserta upacara yang berada di lapangan senja itu. Mulai dari Pasukan TNI, POLRI, POL PP, DISHUB, KORPRI berdiri khidmad mengikuti seluruh rangkaian upacara. Tidak hanya itu, para generasi muda tingkat SLTA, SLTP dan SD sekalipun ikut dengan kemauan sendiri.Padahal mereka sudah diperintahkan untuk berbaris di bawah tribun yang sedikit terlindung dari tetesan hujan namun merek tetap ingin ikut berbaris dilapangan bermandikan hujan dan dinginnya tiupan angin sore itu.
Lengkaplah kisah perjuangan dan pengorbanan yang kita rayakan, suksesnya Paskibraka Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 yang bermandikan lumpur dan hujan disempurnakan oleh para peserta upacara yang tetap khidmad di tengah guyuran hujan dan dinginnya udara senja itu. Semua yang hadir memberikan sanjung puji dan tepuk tangan yang meriah atas ketulusan mereka dalam rangka mengisi kemerdekaan republik ini. MERDEKAAA!!!!
Feedback